Saat malam hari, apa kamu terbiasa tidur dengan pintu kamar terbuka atau tertutup?
Bagi orang yang membuka pintu kamar saat tidur, mereka mungkin beralasan supaya membiarkan angin masuk lebih banyak sehingga suhu di kamar tidak terlalu panas dan gerah. Sementara orang yang tidur dengan pintu tertutup mungkin memberikan alasan berbeda, merasa takut diintip, misalnya.
Meski terdengar sepele, ternyata pilihan untuk tidur dengan pintu kamar terbuka atau tertutup memiliki tujuan penting dari sekadar kenyamanan. Tidur dengan pintu kamar tertutup dapat menyelamatkan nyawa kamu ketika terjadi kebakaran.
Baca juga: Penjelasan Masyarakat Jangan Terlena dengan Kemajuan Pengembangan Vaksin Covid-19
Lembaga Penelitian Keamanan Pemadam Kebakaran UL (FSRI) telah melakukan penelitian dan ujicoba dan berkesimpulan bahwa tidur dengan pintu kamar tertutup dapat mengurangi resiko terjadinya kebakaran hebat daripada pintu kamar terbuka.
“Karena bahan sintetis, furnitur, dan konstruksi, api dapat menyebar lebih cepat dari. Menutup pintu membantu menghentikan penyebaran api,” kata FSRI dalam laman kampanye mereka Close Before You Doze.

Untuk membuktikannya, mereka melakukan demonstrasi pembakaran rumah prototipe berdinding semen yang memiliki dua kamar saling bersebelahan. Isi properti kedua kamar dibuat sama, hanya saja satu pintu dibiarkan terbuka, sementara pintu kamar lain dibuat tertutup.
Baca juga: Snapchat Keluarkan Jurus Baru Lawan TikTok: Spotlight
Eksperimen dimulai dengan menyalakan api di ruang tamu. Perlahan-lahan api membakar sofa dan perabot lainnya. Beberapa detik kemudian api terlihat semakin membesar dan mengeluarkan bumbungan asap yang menyusup ke seluruh ruangan.
Asap tiba di depan kedua kamar. Apa yang terjadi selanjutnya adalah asap dapat leluasa masuk ke kamar dengan pintu kamar terbuka, sementara pada saat bersamaan, asap nyaris tidak terlihat masuk ke dalam kamar dengan pintu tertutup.
Pemadam pun mematikan api. Setelah diperiksa, kondisi kedua kamar bagai langit dan bumi. Kamar dengan pintu tertutup terlihat cerah, sementara kamar dengan pintu terbuka terlihat menghitam akibat paparan kepulan asap.
“Selama kebakaran, pintu yang tertutup dapat menjaga kadar karbon monoksida di tingkat 1.000 PPM berbanding 10.000 PPM jika pintu dibiarkan terbuka,” jelas FSRI.
Dengan kata lain, kamar dengan pintu tertutup bisa membantu memperlambat sebaran api dan menjauhkan asap itu dari penghuni kamar. Hal yang perlu diperhatikan adalah kandungan bahan-bahan perabot di rumah dewasa ini terbuat dari bahan beracun.
Alasan lainnya adalah api membutuhkan panas, bahan bakar dan oksigen untuk tetap hidup. “Menutup pintu dapat memotong oksigen dan menghentikan api membesar,” terang FSRI.
Baca juga: Bagaimana Nasib Akun Twitter Donald Trump Bila Tidak Jadi Presiden?
Tentu, kamu tidak menginginkan terjadinya kebakaran di rumah. Mencegah lebih baik dari mengobati. Pastikan kamu telah melakukan pencegahan sebelum tidur dengan memastikan alat elektronik yang mengeluarkan panas seperti heater, catokan, kompor dan oven sudah dimatikan.
Jika memungkinkan, pasang alarm kebakaran di ruang tamu, lantai atas jika rumah bertingkat, dan di dekat kamar. Dan tidak lupa, sedia payung sebelum hujan. Kamu bisa melengkapi rumah kamu dengan tabung pemadam api.
Selain itu, kamu perlu membuat rencana penyelamatan kebakaran. Saat terjadi kebakaran, pintu merupakan jalan keluar terbaik. Namun, jika pintu terhalang api, alternatifnya adalah jendela kamar. Karena itu, pastikan jendela dapat diakses mudah (tidak terhalang oleh benda-benda pribadi yang menumpuk di dekat jendela).
Selain alasan keselamatan, manfaat dari tidur dengan pintu tertutup adalah membantu meningkatkan rasa aman yang membuat kamu tidur lebih mudah terlelap. Pintu tertutup bisa meredam kebisingan dari luar kamar yang bisa mengganggu atau membangunkanmu dari tidur.
Simak video penjelasannya di bawah ini:
Related posts
Popular
-
Curhat Mahasiswa yang Harus Jalani Kuliah Online akibat Pandemi Covid-19
-
Kuliah Offline vs Online, Mana yang Lebih Baik?
-
Bagaimana Seharusnya Jurnalis Memberitakan Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182?
-
Kebablasan Turis Asing yang Hidup Nyaman di Bali
-
Presiden Jokowi Ingin Jadi Sekjen PBB? Ini Syarat dan Proses Pemilihannya
-
Berteman dengan Kehilangan: Bagaimana Kita Mulai Bangkit dan Kembali Berjuang
-
Fidelis : Mimpi yang Terenggut dalam Ironi
-
American Music Awards 2020: Cerita di Balik Wajah Lebam The Weeknd
-
5 Informasi yang Perlu Diingat tentang Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19
-
Alasan di Balik Nikon Indonesia Tutup: Restrukturisasi hingga Covid-19