Kini ‘bermain’ saham sedang populer di kalangan muda. Dimulai dengan modal ratusan ribu hingga jutaan rupiah, berbagai jenis saham dari berbagai perusahaan ditawarkan.
Sebagai pendapatan pasif yang memberikan keuntungan, melakukan investasi saham dibutuhkan kesabaran serta ketelitian.
Bagi para pemula, investasi saham bisa dimulai dengan modal kecil untuk menghindari resiko yang tidak diinginkan. Setelah itu, kamu bisa mempertimbangkan untuk menempatkan investasi di instrumen lain sesuai pilihan kamu.
Berinvestasi untuk mencapai impian di masa depan memiliki banyak instrumen selain saham. Yuk, simak 6 jenis instrumen investasi yang bisa kamu lakukan di masa muda ini.
1. Deposito Berjangka
Investasi pertama adalah deposito berjangka. Selain mudah, deposito berjangka memiliki suku bunga yang tinggi dibandingkan produk perbankan lainnya. Dilansir dari laman CIMB Niaga, deposito berjangka memiliki manfaat sebagai berikut:
- Tabungan lebih aman
Tabungan deposito membuat kamu menahan diri untuk tidak mengambil uang selama kurun waktu yang telah ditentukan. Hal ini karena tambungan deposito memiliki jangka waktu penyimpanan uang hingga uang tersebut bisa dicairkan.
- Investasi rendah resiko
Investasi deposito berjangka memiliki tingat resiko yang rendah dibandingkan investasi saham dan obligasi karena tidak perlu melihat harga pasar yang bisa berubah sewaktu-waktu.
- Pilihan investasi yang paling mudah
Deposito berjangka memiliki tingkat suku bunga yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan produk perbankan lainnya. Hal ini tentu akan sangat menguntungkan karena semakin besar uang yang Anda simpan maka suku bunga yang didapatkan juga semakin besar.
2. Peer to Peer Lending
P2P (Peer to Peer Lending) adalah penyelenggaraan jasa keuangan dalam mempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman melalui sistem elektronik menggunakan jaringan internet.
Melansir dari CNN Indonesia, investor yang menanmkan modal melalui P2P lending bisa meraup return hingga 20 persen dalam setahun, bahkan melebihi bunga desposito. Sebagai pertimbangan, kamu bisa mengecek tingkat wanprestasi pinjaman (TWP) di atas 90 hari P2P.
3. Reksadana
Jenis investasi ini sangat cocok untuk kaum muda karena kamu tidak harus memiliki modal besar. Selain itu, investasi ini tidak membutuhkan waktu yang banyak serta keahlian khusus.
Investasi reksadana tersedia dengan minimal pembelian yang relatif murah dan terjangkau.

4. Asuransi
Tentunya kamu sudah mengetahui manfaat dari asuransi, bukan? Asuransi memberikan jaminan serta perlindungan kepada kamu di masa depan, tergantung asuransi apa yang kamu tentukan.
Apalagi, biaya premi asuransi di usia muda jauh lebih murah dibandingkan biaya premi di usia 40 an ke atas.
5. Emas
Emas menjadi salah satu investasi favorit anak muda karena nilainya cukup stabil bahkan cenderung naik setiap tahun. Investasi emas tidak melulu berupa emas batangan, namun dapat pula berupa logam mulia, emas digital (voucher), dan emas berupa perhiasan.
6. Properti
Bagi kamu yang mempunyai modal lebih dengan resiko kecil, kamu bisa mencoba investasi properti. Sama seperti emas, nilai jual properti cenderung meningkat tiap tahunnya. Kmau bisa berinvestasi rumah, apartemen, dan tanah.
Contoh-contoh 6 jenis instrumen investasi yang cocok untuk kaum milenial dan gen Z. Jangan ragu mencari informasi lebih lanjut atau mengkonsultasikannya bersama orang berpengalaman dan profesional terkati.
Ayo, mulai berinvestasi sejak muda agar tidak susah di kemudian hari.
Related posts
Popular
-
Rantai Masker Jadi Tren, Tapi Bagaimana Keamanan dan Efektivitasnya?
-
Hal yang Lebih Buruk dari ‘Nasionalisme Sempit’: Nasionalisme Vaksin
-
Presiden Jokowi Ingin Jadi Sekjen PBB? Ini Syarat dan Proses Pemilihannya
-
Kuliah Offline vs Online, Mana yang Lebih Baik?
-
Fleets, Fitur Baru Twitter yang Disambut Geger Pengguna Indonesia, Benarkah Demikian?
-
Bagaimana Polusi Cahaya Ganggu Kesehatan dan Keselamatan? Simak Penjelasannya
-
Pembelaan Kim Kardashian dan Aktivis terhadap Brandon Bernard sebelum Dieksekusi Mati
-
Mimpi Buruk Krisis Listrik di Texas
-
Dirut PT Jakpro Bicara Manajemen Anti-Suap dan Anjurannya ke Para Vendor
-
Melihat Penyebab Krisis Air Bersih di NTT